SOSIAL

MENANGGULANGI KRISIS KESEJAHTERAAN MENTAL MAHASISWA: SOLUSI UNTUK MENYIKAPI TINGGINYA KASUS BUNUH DIRI AKIBAT TEKANAN EKONOMI RENDAH

Menindaklanjuti tingginya kasus kematian bunuh diri mahasiswa akibat ketidakselarasan biaya pendidikan dan kemampuan ekonomi dari Mahasiswa. Permasalahan ini dapat kita selesaikan dengan beragam solusi yang berasal dari dalam maupun luar sisi-sisi pendidikan. Bila kita melihat dari sisi dalam institusi pendidikan ada yang namanya kebijakan yang dapat diterapkan untuk menangani dan menindaklanjuti adanya ketimpangan biaya pendidikan dan kemampuan ekonomi para pelajar maupun mahasiswa yang ada di institusi pendidikan tersebut kebijakan yang berlaku dapat berupa beasiswa prestasi, dispensasi, hingga hibah bagi para Mahasiswa berprestasi maupun para Mahasiswa yang termasuk dalam kelas ekonomi rendah titik kebijakan ini tentu dapat berlaku dengan optimal bila diberlakukan observasi secara mendalam terhadap tiap individu mahasiswa yang memang terlihat secara jelas memiliki prestasi dan atau memang benar-benar memerlukan bantuan kebijakan dari pihak institusi terkait.

Diluar kebijakan di atas bantuan untuk Mahasiswa dan pelajar juga dapat diperoleh dari pihak eksternal ataupun pihak luar dalam beberapa program, kegiatan, maupun pinjaman pendidikan dari perusahaan ataupun lembaga swasta lainnya. Untuk program seperti magang yang menghasilkan uang, ada beberapa perusahaan yang menawarkan program magang dengan gaji atau insentif seperti:

  • Google,
  • Microsoft,
  • IBM,
  • Apple,
  • Toyota,
  • General Electric,
  • Lembaga Pemerintah/Badan Publik
  • Media Hiburan, dan
  • Bank

Perusahaan ini lebih tertarik untuk melihat adanya perkembangan kemampuan tiap individu yang memang diberikan kesempatan untuk melaksanakan program magang di perusahaan tersebut.
Lalu selanjutnya ada juga beasiswa lembaga eksternal, dengan banyak jenis beasiswa yang dapat diakses seperti beasiswa pemerintah, hingga beasiswa dari perusahaan. Bila kita lihat beasiswa dari pemerintahan sendiri ada beragam macamnya:

  • Kartu Indonesia Pintar,
  • LPDP,
  • Beasiswa Unggulan Kemdikbud,
  • Beasiswa Indonesia Maju,
  • Beasiswa Indonesia Bangkit,
  • Beasiswa Bank Indonesia,
  • Cendikia Baznaz,
  • Beasiswa Riset Baznaz, dan beragam program pemerintah lainnya yang dapat
    membantu para mahasiswa maupun pelajar untuk dapat menyokong kebutuhan
    pendidikannya.

Dan yang terakhir dari perusahaan swasta beasiswa yang ditawarkan biasanya akan terikat dengan sebuah kontrak yang mengatur, yaitu:

  • Nutrifood Research Center Fellowship,
  • Beasiswa Riset IYES,
  • Elemensia,
  • MTF Friend Scholarship,
  • BSI Talenta,
  • FIFGROUP,
  • MPM Berbagi,
  • BRILlian,
  • KSE,
  • Paragon,
  • BSI Scholarship Prestasi/Inspirasi,
  • Djarum Plus,
  • BCA Finance,
  • VDMI,
  • CIMB ASEAN Scholarship,
  • SEA,
  • PBSB,
  • GRAB,
  • TELADAN by Tanoto Foundation,
  • Bright Scholarship, dan
  • YBM BRI

Bila Mahasiswa ataupun pelajar tersebut yang menerima beasiswa akan terikat dan harus kembali kepada perusahaan tersebut untuk mengabdi ataupun bekerja dalam jangka waktu yang telah ditentukan.


Dalam beberapa kasus kontrak terikat seperti ini terkadang memang membantu para Mahasiswa maupun pelajar untuk mendapatkan kesempatan bekerja yang lebih baik saat lulus dari institusi pendidikan yang sedang diampu. Namun, di lain hal terikat kontrak seperti ini dapat berpotensi merugikan terlebih lagi bila Mahasiswa atau pelajar tersebut ternyata memiliki minat dan bakat yang memang berlawanan dengan perusahaan yang memberikan kontrak kepada dirinya, perbedaan minat dan bakat inilah yang justru akan menghambat kemampuan dan juga memperlambat perkembangan Mahasiswa maupun pelajar yang memiliki tujuan agar bisa lebih mandiri setelah lulus dari institusi pendidikan yang diampu.


Dari beragam penjelasan dan program di atas tentu harus dilihat lebih jauh mana yang lebih cocok dengan kebutuhan setiap individu, karena banyak contoh tokoh masyarakat ataupun influencer di luar sana yang memang mendapat jalur pendidikan bantuan baik dari pemerintah ataupun dari pihak swasta yang memiliki perjalanan hidup yang menyenangkan untuk diikuti. Namun pada kenyataannya, setiap orang akan berakhir dengan perjuangannya masing-masing. Dan perlu pertimbangan yang memang benar-benar diperhitungkan untuk menjalani program pendidikan maupun mencari bantuan pihak internal ataupun eksternal agar dapat menyokong kebutuhan biaya pendidikan para Mahasiswa dan pelajar dengan kelas ekonomi rendah. Dengan melihat ragam opsi yang tersedia, Mahasiswa dan pelajar dapat memilih dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi pribadi masing-masing. Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang lebih luas dan efektif dalam mengatasi tantangan kesejahteraan mental di kalangan Mahasiswa dengan kelas ekonomi rendah. Sehingga nantinya tujuan dari pendidikan untuk mencerdaskan Mahasiswa dan pelajar dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *