AKADEMIK

PANDANGAN MAHASISWA FIP UMJ TERHADAP AI DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN

Manusia  bisa  disebut  dengan  homo  technologicus  (manusia-teknologis)  yang  berarti manusia memiliki keterampilan atau kemampuan untuk terus mengembangkan teknologi agar dapat  menyesuaikan  diri,  mempermudah  kegiatan  dalam  hidup,  serta  mempertahankan kehidupannya. Secara  umum,  perkembangan  teknologi  saat  ini  diakui sebagai  sesuatu  yang  memberikan  kemudahan  dan  kenyamanan  signifikan  dalam  kehidupan manusia. Adapun definisi teknologi dalam bentuk harfiah yakni bersumber daripada Bahasa Yunani “technologia” dimana memiliki arti pembahasan sistematik tentang keseluruhan seni maupun kerajinan.  Istilah “tehcnologia”  itu  berasal  dari  kata  “techne”  dimana  artinya  seni  (art) ataupun  kerajinan  (craft).

Perkembangan  teknologi  tampaknya  tidak  dapat  dihentikan.  Munculnya  alat-alat canggih yang membuat komunikasi menjadi lebih mudah bagi manusia adalah salah satu efek positif  dimana  dirasakan  pada  seluruh  aspek kehidupan. Salah  satu  manfaatnya dirasakan  dalam  dunia  pendidikan.  Kemajuan  teknologi  informasi  memberikan  dampak positif  pada  pendidikan  dengan  menghasilkan  perubahan  signifikan  bagaimana pendidikan dilakukan. Dengan  kemajuan  teknologi, sekarang  kita  dapat  melewati  hambatan-hambatan  pembelajaran  dan  mengakses  informasi dari  berbagai  sumber  secara  cepat  dan  efisien.  Beragam  aplikasi  telah  diciptakan  untuk memudahkan  akses  tersebut.  Perkembangan  teknologi  telah  mengubah  paradigma  dalam  hal mendapatkan informasi dan pengetahuan. Salah  satu  inovasi  teknologi  yang  paling  mengagumkan  dan  mempunyai  potensi  yang  besar dalam  dunia  pendidikan  adalah  Artificial  Intelligence  (AI)  atau  Kecerdasan  Buatan.  AI  merupakan cabang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin cerdas, yaitu mesin yang dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. Beberapa  contoh  dari  Artificial  Intelligence  (AI)  yang  sering  digunakan  oleh  Mahasiswa diantaranya  Chat-GPT,  Canva,  Slidesgo,  Capcut,  Grammarly,  Quillbot,  Google  Meet,  Zoom,  dan banyak  lagi aplikasi lainnya.

Dalam dunia perkuliahan AI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar Mahasiswa. Keberadaan AI dapat memberikan umpan balik secara instan dan personalisasi dalam pembelajaran guna membantu Mahasiswa memahami materi dengan lebih baik. Namun, ada beberapa dampak negatif yang dirasakan Mahasiswa secara tidak sadar. Penggunaan AI yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan sehingga mengurangi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis karena terbiasa mengakses informasi dengan  mudah tanpa memerhatikan sumber dan keabsahan data yang dipaparkan oleh hasil algoritma AI.

Penggunaan  teknologi  Artificial  Intelligence  (AI)  memiliki  banyak  dampak positif sekaligus dampak negatif. Karena alasan itulah BEM FIP UMJ melihat adanya celah bagaimana AI mulai memengaruhi kehidupan perkuliahan Mahasiswa FIP UMJ. Dengan cara mengumpulkan sampel menggunakan kuesioner, didapatkan hasil sampel 90 responden dengan total 7 Mahasiswa menduduki semester 7-8 (7.4%), 40 Mahasiswa menduduki semester 5-6 (44.4%), 17 Mahasiswa menduduki semester 3-4 (18.6%), dan 26 Mahasiswa lainnya menduduki semester 1-2 (29.6%). Sebanyak 70.3% mengaku pernah atau masih aktif menggunakan bantuan AI dalam mengerjakan tugas perkuliahan dan sebanyak 77.8% merasa sangat terbantu dengan bantuan teknologi AI selama penggunaannya.

Ditemukan sejumlah Mahasiswa (72.2%) mengaku tidak begitu bergantung pada teknologi AI dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Sebanyak 51.8% Mahasiswa menganggap bahwa keberadaan AI berdampak baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diantaranya dapat menjadi sarana brainstorming, dapat mengakses semua jenis informasi, mengembangkan ide dan pengetahuan, dan banyak yang berpendapat dapat meringankan tugas, mempercepat akses informasi, dan memudahkan Mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya, 70.4% Mahasiswa justru merasakan dampak buruk dalam kehidupan sehari-hari dari penggunaan AI. Diantaranya berpendapat bahwa penggunaan yang terlalu berlebihan dapat membuat diri malas berpikir dan bernalar sendiri, ketergantungan kepada AI, referensi yang ditunjukkan belum tentu valid, dapat menggantikan banyak pekerjaan manusia, serta ketidak akuratan data yang dipaparkan membuat banyaknya informasi yang salah menyebar, memperkuat bias, menghasilkan konten beracun, serta mengikir kepercayaan terhadap teknologi AI.

Secara keseluruhan, penerapan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan tinggi menjanjikan banyak keuntungan, seperti feedback yang cepat, pembelajaran yang dipersonalisasi, serta kemudahan bagi Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan mengakses informasi. Meskipun banyak Mahasiswa FIP UMJ yang mendapatkan manfaat dari AI, ada kekhawatiran mengenai efek negatifnya. Penggunaan AI secara berlebihan dapat mengurangi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, serta menimbulkan ketergantungan yang membuat Mahasiswa enggan berpikir dan merenung secara independen. AI juga berisiko menyebarkan informasi palsu, memperkuat prasangka, dan mengurangi kepercayaan pada teknologi ini. Walaupun sebagian besar Mahasiswa belum sepenuhnya bergantung pada AI, terdapat kecemasan bahwa penggunaan AI yang tidak bijaksana bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada keuntungannya dalam jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *