ANTOLOGI PUISI HIMANESIA FIP UMJ
Wajahnya Serupa Rembulan
“Karya Ali Yassin Akillah”
Gadis bermata hitam pegam
menari indah di atas pualam
wajahnya serupa rembulan
lalu ia berbisik pelan:
“Toh kita tetap hidup
meski membelah dada uskup.”
Berhenti ia menari
pulang
dan datang
lagi esok hari.
Gadis dengan rambut tergerai
telinganya bersunting mawar
melangkah mendekat
meraba yang belum terjamah
oleh banyak mata
lalu berbisik sangat pelan:
“Toh kita tetap kekar
meski membakar langgar-langgar.”
Genta berkelenengan
di sekitar telingaku
kuat bunyinya
tapi lebih kuat penghalaunya.
Itu penanda
sayang aku gagal
menerjemahkannya
menjadi petanda.
Bisikan-bisikan itu
nyaris setubuh denganku.
Tidak
Sudah
Gadis bermata pualam
menari indah di ekor malam
wajahnya serupa rembulan
diam-diam menghunus mata dendam.