HIMAPAUD FIP UMJ

KESEPIAN DAPAT MEMICU MASALAH KESEHATAN

Manusia adalah makhluk sosial dan keberadaan orang lain sangat penting untuk kelangsungan hidup. Hal terpenting yang biasa dilakukan orang adalah bersosialisasi, berteman, dan menciptakan lingkungan sosial agar tidak merasa kesepian. Hidup sendiri, terisolasi dari masyarakat, sangatlah berbahaya. Anda pasti tahu kalau kehadiran orang lain  dalam hidup Anda bisa membawa banyak manfaat. Mungkin paling dikenal sebagai tempat orang dapat berbagi, berinteraksi, dan membantu satu sama lain. Namun, banyak orang yang enggan  berteman atau mereka dikucilkan dari masyarakat karena telah melakukan kesalahan.

Masa awal dewasa ialah masa yang jiwanya penuh gejolak. Pada masa ini suasana hati seseorang dapat berubah dengan sangat cepat. Perubahan suasana hati yang ekstrem pada masa awal dewasa ini kerapkali disebabkan oleh beban pekerjaan rumah atau aktivitas tiap hari di rumah. Walaupun mood yang gampang berubah-ubah dengan cepat, masalah tersebut belum pasti ialah indikasi ataupun permasalahan psikologis.

Menurut Hurlock (2001) usia 18-24 tahun merupakan masa awal dewasa seorang manusia. Kategori umur manusia ini dilihat dari kondisi kesehatan atau psikologis yang menitikberatkan pada fisik dan mental seseorang. Masa awal dewasa merupakan babak baru dalam kehidupan yang menjadi bagian penting, dimana terdapat masa penyesuaian diri terhadap pola kehidupan yang baru dengan harapan-harapan dari lingkungan. Individu dewasa diharapkan tidak tergantung pada orang tua dalam segi apapun. Pada fase ini terdapat eksplorasi individu terhadap nilai, ide, dan tujuan hidup yang diadopsi untuk mendefinisikan diri sendiri (Schwartz dkk., 2013). Maka, individu pada fase dewasa awal diharapkan terbebas dari gangguan mental, karena gangguan mental pada usia dewasa awal akan menghambat perkembangan psikologis, sosial, akademik maupun karir (Suvisaari dkk., 2009).

Gangguan mental seakan jadi penyakit umum yang dialami kelompok usia awal dewasa yang terkadang didapat ketika seseorang berada di usia dini. Dilansir dari NCS-R, tiga perempat dari gangguan mental rata-rata muncul pada usia 24 tahun atau saat fase dewasa awal (Kessler dkk., 2005). Salah satu onset gangguan mental yang biasanya terjadi saat dewasa awal adalah gangguan psikotik. Setiap tahunnya terdapat sekitar 32 orang per 100.000 orang dewasa dan dewasa muda mengalami onset gangguan psikotik, dengan rata-rata kemunculan onset biasanya terjadi saat kisaran usia 15 hingga 25 tahun (Kirkbride dkk., 2012).

Psikotik adalah kondisi medis yang terjadi akibat adanya disfungsi dalam otak. Istilah psikotik digunakan untuk mendeskripsikan kondisi mental individu ketika tidak terhubung dengan realita. Masalah penyimpangan realita tersebut disebabkan oleh adanya khayalan dan halusinasi, amotivasi untuk hidup, pikiran dan tata bahasa yang tidak terorganisir, dan perilaku psikomotor yang tidak normal yang terjadi karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang, atau cedera di kepala yang mempengaruhi kinerja otak dalam mengolah informasi (Association, 2013). Gangguan psikotik menyebabkan penderitanya tidak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.

Meskipun banyak resiko kesehatan yang terkait dengan kesepian, kesepian sering kali dianggap sebagai masalah kecil karena  bersifat sementara dan tidak berdampak signifikan. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh National Institute on Aging (NIA) menemukan bahwa kesepian merupakan faktor risiko tinggi terjadinya masalah kesehatan fisik dan mental. Masalah kesehatan tersebut antara lain tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan kardiovaskular, obesitas, melemahnya sistem kekebalan tubuh, kecemasan, depresi, penyakit Alzheimer, bahkan kematian. Steve Cole, Direktur Social Genomics Core Institute di Universitas California, mengatakan  kesepian dapat mengubah kecenderungan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh. Faktanya, kesepian dapat mempercepat penumpukan plak di arteri, mendorong pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, serta meningkatkan peradangan di otak yang dapat memicu penyakit Alzheimer.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh European Society of Cardiology di Inggris menunjukkan bahwa seseorang yang kesepian memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 11–26 persen. Penyakit kardiovaskular yang muncul akibat kesepian dapat berupa tekanan darah tinggi, stroke, atau serangan jantung. Maka ada baiknya kita bisa mengisi kekosongan waktu kita dengan berbagai macam kegiatan yang positif.

Kesepian merupakan keadaan dimana seseorang merasa sendiri, bahkan kesepian juga dapat dirasakan meskipun sedang berada di keramaian. Merasa kesepian sebenarnya adalah hal yang wajar, tetapi jika mengalami kesepian terlalu sering akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, bukan hanya pada fisik saja, tetapi juga mental seseorang. Jadi, jangan menganggap kesepian adalah hal yang sepele dengan alasan suka menyendiri dan tidak suka bersosialisasi atau introvert. Rubah pemikiran kita mulai sekarang. Jika kamu mulai merasa kesepian, maka lakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti olahraga, melakukan hal yang disukai atau mencari kesibukan lain yang bisa mengusir rasa kesepian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *